
Asal Usul Suku

Suku punan Aput pola hidup berpindah-pindah dengan tujuan mencari Sagu dan Babi untuk kelangsungan hidup. Berdasarkan data sekunder dan informasi dari para ketua adat serta tokoh masyarakat Desa Long Sule, asal usul suku berasal dari Malaysia kemudian bermigrasi ke Lapou Lafuq (Pejanan saat ini) kemudian dilanda wabah sehingga terpecah menjadi beberapa kelompok sebagai berikut:
· KELOMPOK NGAANG
Sejak peristiwa wabah yang dilanda di Lapou Lafuq kelompok Ngaang menetap di sungai Kat merupakan cabang sungai kayan besar. Selain itu juga merupakan kelompok yang pertama kali melakukan perjalanan dengan hidup berpindah dengan tujuan mencari sumber makanan.
· KELOMPOK PANYUQ
Kelompok Panyuq merupakan kelompok ke 2 yang melakukan migrasi dengan melewati sungai Kat yang pada saat itu melewati persinggahan oleh kelompok yang dipimpin oleh Ngaang. Kelompok Panyuq kemudian menetap di sungai Iwan terus mudik hingga ke Lohom sungai buang yang merupakan cabang sungai kayan besar dan bertahan untuk mencari sumber penghidupan dan menetap.
· KELOMPOK BANYAN
Kelompok Banyan awal mulanya turun ke Muara Sungai Kayan Isiq kemudian sampai ke muara lepa setelah beberapa tahun kemudian pindah ke benuang karena mencari sumber makanan berupa sagu dan sumber penghidupan lainnya. Sejak tahun 1950 ketua suku yaitu BANYAN memiliki keinginan pola hidup menetap seperti suku yang lainnya. Beliau mengutus anaknya yang bernama NGANGE mengurus izin untuk hidup menetap disekitar sungai Kayan Iut kepada Sultan Bulungan dengan membawa hadiah berupa tanduk rusa betina. Kelompok ini menetap di Sungai Lepa. Namun setelah beberapa tahun kemudian pindah lagi Long Metun II.
Kelompok yang pertama kalinya menetap di Sule terdiri dari tujuh kepala Keluarga. Yaitu :
1. Alou/Palalou
2. Liu Maru
3. Luling Ayong
4. Pitat
5. Tuah
6. Kila
7. Ajo
Pemimpin kelompok Punan Aput/Kepala Desa dari generasi ke generasi :
1. Banyan ( Kepala Kampung Data Benuang)
2. Ngaang (Metun II)
3. Ngange ( Data Benuang)
4. Panyuq ( Metun II)
5. Ingan Isau (Long Sule)
6. Lijung Lajang, PLT selama tiga tahun
7. Bage Nanyap
8. Jarot